nah, udah tahun baru aja nih sob...
dah lama juga ane gak posting, karena kesibukan saya kuliah sambil kerja freelancer.. hihihi...
mayan nambahin uang ATM.
Langsung aja deh, sebelumnya bingung mau kasih judul apa nih postingan menggunakan bahasa Palembang yang biasanya di akhiri dengan "O" atau menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. hhee... tapi setelah di pikir2, berjuta2 kali sambil liatin traffic nih blog akhirnya saya menggunakan bahasa Indonesia, biar mudah di search di Search Engine... hhii....
Kalo kita ngomongin masalah Palembang, pasti yang kalian pikirin pertama yang muncul di otak-otak lu pada yaitu kota Pempek yang sangat terkenal di kalangannya. hhii.. yang belom nyobain Pempek langsung aj deh ke kota Palembang di Jamin ke tagihann... yang gak suka ikan gak usah pusing... nih Pempek Palembang gak ada bau-bau nya ikan deh... Karna saya juga gak suka Ikan.. hhoo...
Pernah gak kalian berpikir kalo bahasa yang di gunakan orang Palembang itu sangat unik banget lohh..
Bahasa Universal saya rasa yah, dan saya pikir nih Bahasa Palembang mungkin harus di bikin kamusnya... hha.. biar orang gak salah ngerti sama kata-kata yang selalu orang Palembang lontarkan dengan kata-kata kasar.
Sebenernya sob, terdapat dua tipe bahasa Palembang,,, hhaa... pasti baru tau kan... tapi bukan seperti Past tense Palembang dan Present tense Palembang.. hha...
Bahasa Palembang itu terdiri dari Baso Pelembang Alus atau Bebaso dan Baso Pelembang Sari-sari. Baso Pelembang Alus dipergunakan dalam percakapan dengan pemuka masyarakat, orang-orang tua, atau orang-orang yang dihormati, terutama dalam upacara-upacara adat. Bahasa ini berakar pada bahasa Jawa karena raja-raja Palembang berasal dari Kerajaan Majapahit, Kerajaan Demak, dan Kerajaan Pajang. Itulah sebabnya perbendaharaan kata Baso Pelembang Alus banyak persamaannya dengan perbendaharaan kata dalam bahasa Jawa.
Sementara itu, Baso sehari-hari dipergunakan oleh wong Palembang dan berakar pada bahasa Melayu. Dalam praktiknya sehari-hari, orang Palembang biasanya mencampurkan bahasa ini dan Bahasa Indonesia (pemilihan kata berdasarkan kondisi dan koherensi) sehingga penggunaan bahasa Palembang menjadi suatu seni tersendiri.
Bahasa Palembang memiliki kemiripan dengan bahasa daerah provinsi di sekitarnya, seperti Jambi, Bengkulu bahkan Jawa (dengan intonasi berbeda). Di Jambi dan Bengkulu, akhiran 'a' pada kosakata bahasa Indonesia yang diubah menjadi 'o' banyak ditemukan.
Tuh sob, jadi jangan berpikir kalo orang Palembang itu kasar mungkin aja kan bisa penyebabnya faktor iklim karena di Palembang sedikit Panas sob. hihi...
nih sob, sedikit kamus bahasa Palembang kalo mau belajar dan berkunjung ke Palembang.
Dalam bahasa Palembang, awalan me-